Pertanyaan:
Dear Sayap
Sakinah, saya Lani, ibu rumah tangga. Saya tinggal di Solo. Sudah dua puluh
tahun saya menikah dengan suami saya. Anak kami tiga, dan yang sulung sudah
mahasiswa. Saya mengira bahwa saya ibu rumah tangga yang sangat berbahagia.
Suami saya bertanggung jawab, baik, dan anak-anak juga tumbuh sebagai remaja
yang pintar dan normal.
Tetapi, suatu
hari saya mendapatkan sesuatu yang mencurigakan pada suami saya. Mendadak dia
sering pulang malam. Dia juga sekarang senang berdandan rapi dan kelimis,
lengkap dengan minyak wangi. Padahal sebelum itu, suami saya orangnya tak
peduli dengan penampilan. Saya terkejut sekali, ketika suatu saat mendapat
kabar dari seseorang, bahwa suami saya selingkuh. Dia ada affair dengan salah
seorang stafnya di kantor. Duh, rasanya dunia mau kiamat. Saya sedih, hancur
dan patah hati. Tetapi, hingga sekarang saya memendam semua itu dalam hati.
Selain khawatir anak-anak tahu, saya juga takut jika terjadi sesuatu yang
membuat rumah tangga saya karam. Maka, saya pun selama ini diam, tak berani
bertanya kepada suami.
Tetapi,
lama-lama saya tak tahan. Hati saya selalu bergejolak. Sayap Sakinah, apa yang
harus saya lakukan di tengah kecamuk masalah seperti ini? Terimakasih atas
jawaban Ustadz-Ustadzah.
Lani, Solo.
Jawaban
Ibu Lani,
sebelumnya kami ucapkan selamat, karena Anda dan suami berhasil mengarungi
bahtera rumah tangga hingga dua puluh tahun lamanya. Ini waktu yang tidak
singkat. Dan, untuk bisa melewati masa sepanjang itu, tentu banyak resep-resep
atau trik-trik yang Anda dan suami terapkan. Nah, di saat Anda merasakan badai
rumah tangga menerpa, mengapa Anda tak coba lihat kembali trik-trik yang telah
membuat Anda bertahan selama 20 tahun? Mungkin sebenarnya hanya butuh sedikit
penyempurnaan dari trik-trik tersebut. Atau, ibarat teknologi, trik itu sudah
canggih, hanya sedikit butuh up date, atau penyempurnaan.
Kami melihat,
ada hal penting yang justru tidak Anda lakukan, yaitu berkomunikasi. Anda
katakan bahwa suami Anda baik dan bertanggung jawab. Selama 20 tahun
mendampingi, saya yakin, Anda tidak tertipu. Anda benar, suami Anda memang baik
dan bertanggung jawab. Jadi, jika ada masalah, mengapa tidak Anda sampaikan
secara baik-baik kepada beliau? Cobalah di-cross
check. Bicara baik-baik. “Mas, kok akhir-akhir ini mas terlihat berubah ya?
Mas terlihat lebih rapi, kelimis, padahal biasanya nggak seperti itu.”
Demikian juga,
kabar tentang selingkuhnya suami, itu kan baru kabar. Anda perlu melakukan klarifikasi.
Katakan kepada suami Anda, “Mas… saya mendengar kabar begini-begini. Apa itu
benar?”
Tentu
Anda harus menyampaikan dengan cara yang baik. Selama 20 tahun hidup bersama
dalam ikatan pernikahan, kami yakin, ibu tahu caranya. Bagaimana jika ternyata
kabar itu betul? Jangan panik dahulu. Jika memang suami khilaf, Anda bisa
mendorong suami untuk bertaubat dan segera meninggalkan maksiat tersebut. Orang
yang khilaf itu sebenarnya sedang sakit ruhiyahnya. Orang sakit harus diobati,
bukan justru ditinggal. Bagaimanapun, suami Anda adalah orang terdekat Anda.
Yang harus diselamatkan agamanya. Jangan lupa, mendekatlah selalu kepada-Nya.
Karena Allahlah yang senantiasa melindungi keluarga ibu.
0 komentar:
Post a Comment