Tahun Baru Islam, Saatnya Muhasabah


Segala puji bagi Allah, ternyata kita masih diberikan kesempatan untuk menginjak tahun baru Islam 1 Muharram 1436 H.Seperti lazimnya tahun baru, akan muncul harapan untuk setahun kedepan akan jadi lebih baik dari tahun sebelumnya, dan tentunya harapan-harapan itu tak lepas dari introspeksi diri sebagai sarana bagi seorang muslim untuk mencapai harapan hidup lebih baik.
Sekarang kita introspeksi diri bersama, sebagai orang yang diserahi tanggungjawab menjadi pendidik anak dalam keluarga, bekal apa yang sudah kita siapkan untuk anak-anak saat kelak kita harus meninggalkan mereka nanti?Atau pertanyaan yang penting adalah: sudah kuatkah generasi setelah kita menerima amanah kehidupan dunia ini? Sejauh apa kita sudah mempersiapkan mereka di tahun-tahun kemarin? Seperti apa metode yang harus kita persiapkan di tahun yang baru datang ini?
Kita harus ingat bahwa Allah swt berfirman:

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa`: 9)

Maka merinding dan tercenunglah kita membaca ayat ini, karena kalau mau jujur sebenarnya tugas kita mendidik generasi penerus ini masih jauh darikata kuat. Baik kuat secara keilmuan dan fisik, apalagi secara iman Islam.
Seperti halnya Nabi Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya:

“Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kalian mati kecuali dalam memeluk agama Islam… mereka menjawab: ‘Kami akan menyembah Tuhan-mu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Isma’il, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya’.”

Maka apakah kita mau bersikeras mengatakan bahwa didikan kita sudah cukup? Apa parameter dan jaminannya? Tentu kita sudah tahu bahwa jalan yang kelak ditempuh anak-anak ini tidak akan mulus, seberapa kuat kita mempersiapkan bekal mereka baik saat sekarang ketika masih ada atau saat mereka harus berjalan sendiri saat kita sudah tidak ada?

Apalagi bila diingat bahwa bukan hanya kita yang berharap pada mereka. Tapi secara umum—dalam ruang lingkup bangsa dan negara—generasi muda adalah harapan banyak orang untuk meneruskan ekspetasi bangsa yang besar ini. 

Generasi muda dituntut untuk senantiasa bersikap baik,belajar menjadi sosok yang bijak, selalu berada pada landasan yang benar agar dapat merealisasikan cita-cita bangsa. Generasi muda pun mengemban amanat untuk memperjuangkan hak-hak dan cita-cita bangsa. Tidak akan ada negara yang bisa membangun manakala negara tersebut tidak memiliki generasi muda yang bermutu.
Itulah tugas kita, yang harus kita mulai bersama, jadikan tahun baru ini sebagai titik balik perbaikan diri dan perbaikan generasi penerus kita. Untuk menuju hidup bersama yang lebih baik. [fm]

0 komentar:

Post a Comment