Setiap ibu pasti tidak akan
melewatkan tumbuh kembang buah hatinya, dimulai saat masih berbentuk janin
hingga setelah kelahirannya. Dari hari ke hari, bulan ke bulan hingga tahun ke
tahun dinikmatinya dengan perasaan takjub dan bahagia, karena buah hati kian
tumbuh dengan segala keajaibannya. Kasih sayang, pengasuhan yang baik dan
respon positif dari ibu-lah yang membuat perkembangan bayi menjadi optimal.
Namun setiap bayi memiliki masa tumbuh
kembang yang berbeda, karena faktor-faktor pertumbuhan seorang bayi tidak sama.Meski
begitu kita tetap harus mengenali tahapan demi tahapan tumbuh kembang bayi agar
tetap terkontrol dengan baik, sehingga jika ada sesuatu yang menghambat tumbuh
kembangnya maka bisa kita periksa lebih awal.
Pada usia 0 bulan, perkembangan
fisik dan motorik bayi lebih dominan, karena bayi memiliki gerakan refleks,memiliki
kepekaan terhadap sentuhan, dan sedikit demi sedikit sudah bisa tersenyum.Lalu
pada bulan kedua dan empat bayi mulai mengerti jika ia menangis maka ia akan
mendapatkan sesuatu, entah susu, entah popoknya diganti atau digendong dan
dipeluk. Serta bayi pun mulai
bereksperimen dan belajar prinsip sebab
akibat, ketika dia mengoyangkan atau menekan mainan maka akan keluar
bunyi-bunyian dan juga mendapatkan reaksi dari sekitarnya.
The Urban
Child Institute—sebuah
lembaga yang sudah banyak melakukan studi tentang perkembangan bayi dan
anak—menyimpulkan bahwa: setelah diteliti lebih lanjut, touch (sentuhan fisik), talk
(mengajak berbicara), dan play (bermain
dengan menggerakkan fisiknya) memang merupakan tiga hal yang sangat mendasar
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, dan biasanya para ibulah yang paling
sering menerapkan ketiganya bukan?
Maka jelas, tumbuhkembang seorang
anak bergantung pada ketiga hal di atas, dan salah satu komponen dari sana
adalah: pelukan (touch). Dalam sebuah
penelitian, ditemukan fakta bahwa pelukan ternyata dapat mengubah perilaku
anak, mengurangi depresi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Pelukan juga memberi
energi baru pada tubuh lelah menjadi segar, serta meningkatkan jumlah hemoglobin atau sel darah merah ketika
seseorang disentuh.
Lebih jauh lagi, manfaat pelukan
tidak hanya efektif pada masa anak-anak saja. Tapi juga bisa membantu anak yang
beranjak remaja untuk menghadapi masa pubernya. Karena pelukan dapat membangun
konsep diri yang positif, Merangsang perkembangan sel otak, Mengurangi stress,
mengurangi emosi negatif seperti kesepian, cemas dan frustasi, Mengatasi rasa
takut serta transfer energi. Lebih hebatnya lagi, pelukan juga ternyata
memiliki efek bolak-balik. Misalnya: jika kita memeluk anak sebelum berangkat
kerja, hal ini juga akan membuat kita tenang pergi bekerja, fokus, bahagia, dan
menjadi produktif.
0 komentar:
Post a Comment