Menghadirkan Ketenteraman Saat Hamil

Salah satu nikmat Allah yang sangat luar biasa, bagi seorang perempuan adalah dia bisa mengandung (hamil) benih dari suami yang amat dicintainya. Amanah dan kepercayaan Allah ini sangat berat, karena kehamilan mengubah kehidupan perempuan secara mental dan fisik, perubahan tersebut untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan janin dalam tubuh ibu.
Saat mengandung selama sembilan bulan, membawa janin mulai berat hanya beberapa ons hingga terus tumbuh membesar dalam perut, dan saat mengalami perubahan-perubahan itu tak jarang seorang perempuan merasa kesakitan dan kekhawatiran berlebihan yang bisa berujung pada stress. Memang benar, perasaan khawatiran dan kecemasan berlebihan memang lebih sering dirasakan para ibu hamil, karena kondisi kehidupan mereka dan kondisi psikologis mereka lebih labil dan rentan dibandingkan pada keadaan sebelum hamil.
Berdasarkan beberapa penelitian,stres pada masa kehamilan akan berdampak buruk pada janin, bisa mengakibatkan keguguran, keterlambatan pertumbuhan janin, dan mengalami kelahiran prematur. Dampak kepada sang ibu juga bahaya karena dapat mempengaruhi kesehatannya.
Dalam kondisi seperti ini menghadirkan rasa sakinah,ketenangan dan ketentraman adalah satu hal yang perlu dilakukan.Karena jika sang ibu merasakan tenteram saat menjalani kehamilan dengan memperbanyak bersyukur, dan memperbanyak doa, itu semua akan berdampak positif.
Ibarat menanam bunga, jika dirawat, dipupuk dan diperhatikan maka akan tumbuh tanaman yang cantik dan indah. Maka menjalani kehamilan pun demikian. Karenalahirnya seorang anak yang soleh, berbakti, dan menjadi penyejuk mata semua orang, semua tak lepas dari peran ibunya sendiri ketika mengandung.
Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa, dengan doa yang selalu dipanjatkan Nabi Ibrahim.

”Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.”


Kesuksesan menghadirkan rasa sakinah saat menjalani kehamilan, tak lepas dari sudah terciptanya dan tumbuhnya rasa sakinah dalam jiwa-jiwa pasangan yang telah Allah satukan dalam ikatan suci-Nya. [fm]

0 komentar:

Post a Comment