Selamat Hari Ayah!

Tanggal 12 November lalu adalah hari Ayah sedunia, sebagian dari kita mungkin tidakngeh karena faktanya memang hari ayah tidak sesemarak hari ibu. Ini wajar karena hari ayah sendiri memiliki sejarah dan penetapan tanggal yang simpang siur, beda misalnya dengan hari Valentine atau Natal yang seluruh dunia memiliki kesepakatan dalam tanggal masehi.

Contoh saja, ada literatur yang menyebutkan bahwa peringatan hari Ayah, pertama kali dirayakan pada tanggal 19 Juni, 1910, di Spokane, Amerika Serikat.Namun ada juga yang menyebutkan peringatan Hari Ayah pertama kali diadakan pada tanggal 5 Juli 190di Fairmont sebagai penghormatan atas tragedi bencana pertambangan ‘Monongah Mining”, yaitu bencana runtuhnya sebuah tambang yang 250 orang korbannya sudah memiliki anak istri.

Sementara itu negara-negara lain di dunia juga memperingati peringatan hari ayah pada tanggal yang berbeda-beda, seperti di Rusia yang diperingati setiap tanggal 23 Februari, sementara di Swiss dan Belgia tanggal 19 Maret. Lalu di Indonesia peringatan ini jatuh setiap tanggal 12 November, itupun tanpa latar belakang yang jelas.
Namun lepas dari itu,tetap saja para Ayah harus diakui sebagai pahlawan dan pejuang sejati bagi keluarga. Karena dalam hidup berkeluarga, keteladanan yang ditunjukkan sang Ayah adalah harta berharga bagi istri dan anak-anaknya. Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadist

“Seorang laki-laki penggembala di dalam keluarganya dan ia akan dimintai pertanggjawaban tentang kepemimpinannya itu…”(HR. Bukhari dan Muslim)

Seorang ayah adalah gembala, pengatur, dan penjaga. Jadi tugas para ayah sangat banyak, selain mencukupi kebutuhan keluarga dari segi ekonomi, para ayah juga harus turut serta dalam pendidikan anak-anaknya. Biasanya anak laki-laki akan berkata "Aku mau menjadi seperti ayahku nanti" dan anak perempuan akan berkata"Aku mau punya seorang suami yang seperti ayahku"

Dengan kata lain, tidak berlebihan jika kita sebutkan bahwa seorang ayah lebih berharga daripada 100 orang guru di sekolah.
Salah satu ilustrasi yang menarik adalah karikatur yang ditampilkan dalam Google Doodle, yaitu gambar kartun seorang ayah dan anaknya sedang mengendarai sebuah pesawat.

Meski kartun tersebut kelihatan sepele, namun secara tersirat, gambar itu mengandung kedalaman makna dan esensi yang paling penting dari peringatan hari Ayah,yaitu peran ayah sebagai pilot dalam arti yang sangat luas. Karena memang secara kodrati, lelaki diibaratkan sebagai pilot sekaligus nakhoda dalam sebuah pesawat terbang, dimana didalamnya terdapat keselamatan seluruh keluarga yang harus ia pertanggunjjawabkan, dan pada saatnya nanti akan estafet kepemimpinan yang akan diturunkan oleh Ayah kepada anaknya untuk dapat menerbangkan pesawat dengan selamat mencapai tujuan.

Menurut psikolog Kasandra Putranto, para ayah di mata anak laki-laki, adalah role model utama yang akan membentuk karakter pria dalam diri mereka. Sedangkan bagi anak perempuan, ayah menjadi figur pria pertama yang dikenalnya. Sehingga kalau hubungan antara ayah dan anak kurang harmonis, maka anak laki-laki akan sulit menampilkan sisi maskulin dalam dirinya dan anak perempuan mungkin akan sulit percaya terhadap pria. 
Untuk bisa dekat dan dihargai anak, tak perlu para ayah memasang wajah galak tetapi mendekati anak dengan hati yang tulus serta perhatian, bercanda, mendengarkan cerita mereka itulah yang dirindukan dan dibutuhkan oleh anak-anak anda, sehingga dengan mudah kita ajarkan kebenaran & moral yang baik pada mereka.
Pada akhirnya memang anak-anak akan berjalan sendiri melalui berbagai ujian sepanjang hidupnya. Tetapi bekal dari orang tua terutama sosok ayah sangat penting dari sejak dini agar kelak siap menjadi nahkoda yang handal dalam mengarungi samudra kehidupan.
Maka untuk para ayah, jadilah teladan yang baik, Selamat Hari Ayah![fm]

0 komentar:

Post a Comment